Jumat, 11 Juni 2010

Sedikit pikiran

"optimis" kata yang bagus?. Sayangnya dikala kita meyakini kata itu kita juga bersiap menikam diri sendiri di saat yang sama. Karena ada beberapa kondisi apabila kita optimis maka akan memperburuk keadaan.

   Sayangnya ku terlalu optimis untuk memiliki sayap seperti orang-orang bersayap disekitarku, sehingga ku mencoba dengan segala cara untuk terbang walau dengan sayap palsu. Hasilnya... Ku terhempas amat keras dan membuat ku tidak bisa bangun, tidak bisa bergerak untuk sementara (semoga). Sungguh kesalahan besar karena...

"Semakin tinggi ku berusaha terbang maka.. Semakin sakit saat ku terjatuh nanti"


     Salahkah aku bila ingin terbang seperti orang-orang bersayap?
Apabila tidak salah kenapa mereka meninggalkanku?
Kenapa ku menjadi bingung?
   Mungkin karena ku perlahan menyadari bahwa aku adalah iblis. Dan Iblis tidak akan bisa bersama MALAIKAT.

Ku bingung.. apabila ada seseorang bersayap ingin membantu..
tolonglah bantu aku melalui satu-satunya jendela ku saat ini.


[ketika sang surya terbenam dan kilatan bintang terlintas disaat itu aku akan menengok lagi melalui jendela ini. kuharap ada jejak pesan menunggu]

1 komentar:

  1. dsni ahmad firdha shafridhi.,,

    maaf ku pdamu ka.,,

    aku tak pernah mencba tuk meniggalkanmu.,,
    apalagi ingin meniggalkan mu.,,

    kka.,, kau adlah saudaraku ,,wlau bkan sedarah .,, aku sudah bilang kau kka ku.,,

    aku tak pernah mengatakn ini kepada orang lain.,,knp.,,??

    aku mengagumimu.,,
    aku ingin sepertimu.,,
    wlau aku .,, "seperti biasa mengumbar celoteh canda" aku serius.,, ku menganggapmu kk.,,

    kk.,, kau punya sesuatu yang tak dimiliki orang lain.,, kau hbat d mtaku.,,

    skarang mau kah kah kau menggap ku adik mu kka.,,

    BalasHapus